Risiko yang dijamin:
- Kebakaran, Petir, Ledakan, Kejatuhan pesawat terbang dan Asap
- Kerusuhan serta penjarahan.
- Huru Hara, Sabotase, Terorisme
- Asap dan Tertabrak kendaraan
- Banjir, Angin Topan, Badai
- Kontraktor all risk
- asuransi rangka kapal
- asuransi umum
- asuransi liabilty
- asuransi mobil
- asuransi tanggung gugat
- asuransi erecsen all risk
Plus Jaminan Tambahan: (Berdasarkan First Loss Insurance)
- Money and Stamp
- Employee pedal cycles and other personal effects
- Documents, manuscript and business book
- Computer system record
- Debris removal
- Theft atau Burglary atau Robbery
Pengecualian Umum:
- Gangguan Usaha (Business Interruption)
- Gempa Bumi (Earthquake Risks)
Jenis Risiko yang dapat Dipertanggungkan:
- Bangunan berkonstruksi kelas 1 (satu)
- Usia bangunan tidak lebih dari 15 tahun
- Minimum Harga Pertanggungan Rp. 200,000,000 untuk rumah tinggal dan Rp. 500,000,000 untuk kantor atau tokos
PAKET POLIS STANDARD KEBAKARAN INDONESIA (P.S.K.I)
Risiko yang Dijamin :
Kebakaran, Petir, Ledakan, Kejatuhan pesawat terbang dan Asap
Perluasan jaminan dengan premi tambahan:
- Kerusuhan, pemogokan serta penjarahan selama kerusuhan
- Huru Hara, Sabotase, Terorisme serta penjarahan selama huru-hara
- Banjir, Angin Topan, Badai
- Gempa Bumi (Polis tersendiri)
Objek yang dapat dipertanggungkan :
- Segala jenis bangunan Rumah Tinggal, Kantor, Gudang, Toko, Pabrik dan lain-lain
- Perabotan atau Perlengkapan Rumah Tinggal, Kantor.
- Stok atau Persediaan barang dagangan
- Mesin-mesin, dan lain-lain
Asuransi Toko Lindungi Toko dan Barang Dagangan anda dari bahaya-bahaya tersebut di atas, sehingga anda bisa terus konsentrasi untuk pengembangan usaha anda. Selain perhitungan premi, perusahaan asuransi juga mempertimbangkan beberapa poin ini:
Perkembangan nilai properti: biasanya ini berhubungan dengan lokasi dan harga pasar properti. Tingkat risiko kerusakan: misalnya rumah di daerah rawan banjir atau tidak.
Kualitas konstruksi bangunan: jika kualitas konstruksinya rendah maka berisiko mudah rusak, preminya pun jadi mahal